AVIATREN.com – Perusahaan pembuat produk dirgantara dan pertahanan asal Amerika Serikat, Collins Aerospace bakal meningkatkan (upgrade) fitur pesawat angkut militer C-130 Hercules milik TNI Angkatan Udara (AU).
Nantinya, pesawat tersebut bakal ditingkatkan dengan solusi avionik Flight2 Mobility Mission Application (MMA), sebuah teknologi yang bakal membuat sistem kontrol analog kokpit pesawat dengan sistem kokpit digital yang lebih canggih dan modern.
Dalam prosesnya, Collins Aerospace bakal bekerja sama dengan Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia.
“Kami bekerja sama dengan GMF dan Angkatan Udara Indonesia untuk melakukan upgrade dengan arsitektur Flight2 MMA. Ini bertujuan menyesuaikan sistem untuk memenuhi semua misi spesifik,†kata Vice President and General Manager Military Avionics and Helicopters Collins Aerospace, Dave Schreck, dalam sebuah pernyataan.
“Kami senang dapat bekerja sama dengan Collins Aerospace untuk bersama-sama memodernisasi pesawat C-130 Hercules milik TNI AU,†imbuh CEO GMF, Andi Fahrurrozi.
Setelah menjalani upgrade, kokpit pesawat C-130 Hercules bakal menjadi lebih canggih lantaran dilengkapi dengan tujuh layar digital multifungsi, tiga unit layar kontrol, serta autopilot dengan sistem digital baru.
Selain itu, pesawat juga bakal dibekali dengan Required Navigation Performance (RNP) atau sistem manajemen penerbangan Area Navigation, lengkap dengan software penunjangnya untuk mendeteksi ketinggian pesawat secara presisi.
Adapun peningkatan kokpit ini, selain meningkatkan kapabilitas pesawat untuk berbagai misi spesifik, juga bertujuan untuk mengoptimalkan operasi pesawat C-130 Hercules TNI AU, sekaligus meningkatkan kesadaran situasional saat penerbangan.
Apabila sudah dilengkapi dengan solusi avionik Flight2 MMA, pesawat C-130 Hercules lantas bakal menjadi pesawat angkut militer yang memenuhi standar Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) terbaru.
Belum diketahui berapa unit C-130 Hercules yang bakal di-upgrade, begitu juga informasi timeline terkait proses pembaruan sistem kokpit tersebut.
Yang jelas, TNI AU saat ini memiliki 30 pesawat C-130 Hercules aktif di armada pesawat angkut militernya.
Pesawat buatan Lockheed Martin tersebut dioperasikan oleh tiga skadron, yaitu Skadron Udara 31 yang bermarkas di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Skadron Udara 32 di Lanud Rachman Saleh, Malang, dan Skadron 33 di Lanud Sultan Hassanudin, Makassar.