AVIATREN.com – Pesawat penumpang Airbus A320 hasil konversi ke model freighter (A320P2F) yang dirancang perusahaan joint venture milik ST Engineering dan Airbus, Elbe Fleughzeugwerke (EFW) resmi terbang perdana pada Rabu (8/12/2021).
Pesawat tersebut sukses melakukan penerbangan pertamanya setelah berhasil lepas landas dari bandara Seletar Aerospace Park, Singapura. Bandara ini juga menjadi tempat pesawat penumpang tersebut dikonversikan ke jenis kargo (Passenger-to-Freighter).
Setelah sukses melakukan penerbangan perdananya, pesawat kargo tersebut kemudian bakal menjalani proses selanjutnya sebelum bisa digunakan secara komersil, yaitu proses sertifikasi oleh otoritas terkait. Rencananya, otoritas penerbangan Eropa (EASA) bakal melakukan proses sertifikasi A320P2F dalam beberapa minggu ke depan.
Apabila sudah rampung dan pesawat tersebut sudah mendapatkan sertifikat tipe tambahan (STC) dari EASA, maka pesawat ini bakal disewakan (leased) ke Vaayu Group melalui divisi penyewaan pesawat baru yang berada di bawah naungan ST Engineering, Aerospace Resources (STEAR).
Melengkapi pesawat freighter Airbus
Nantinya, pesawat A320P2F ini bakal melengkapi seri pesawat freighter Airbus yang dikonversikan dari pesawat penumpang. Beberapa di antaranya yang sudah ada seperti A321P2F, A330-300P2F, dan A330-200P2F.
Pesawat ini juga bakal berkompetisi langsung dengan pesawat P2F lainnya yang dirancang Boeing, yaitu 737-800BCF dan 737-800BDSF.
Di atas kertas, pesawat A320P2F sendiri diklaim memiliki kapasitas kargo yang mampu memuat 10 kontainer berjenis unit load device (ULD) dan sebuah kargo posisi palet di kabin utama, serta tujuh kontainer ULD di kabin pesawat di bagian bawah.
Pesawat ini disebut dapat mengangkut muatan dengan berat lebih dari 21 ton dan menempuh jarak hingga 1.800 mil laut (3.334 km), atau hingga 2.560 mil laut (4.741 km) apabila muatannya “hanya” 17 ton.