AVIATREN.com – PT Angkasa Pura II (AP II) berencana untuk mengembangkan Airport Metaverse di 20 bandara yang mereka kelola.
Sejatinya, metaverse adalah sebuah dunia virtual yang memungkinkan pengguna merasakan pengalaman layaknya dunia nyata menggunakan beragam teknologi visual, seperti virtual reality (VR), augmented reality (AR), hingga mix reality (MR).
Nantinya, versi virtual dari masing-masing bandara yang dikelola AP II sendiri bakal digunakan untuk berbagai kepentingan, mulai dari operasional, pelayanan, hingga komersial.
President Director AP II, Muhammad Awaluddin mengatakan bahwa wujud dari metaverse tersebut saat ini telah dituangkan dalam model atau platform digital bernama DROID (Digitally Ready for Operational and Infrastructure Development).
Seperti namanya, DROID bisa digunakan untuk mendukung operasional dan pelayasnan di seluruh bandara yang dikelola AP II.
Nantinya, DROID juga bakal dipadukan dengan konsep transformasi digital AP II lainnya yang rencananya bakal dikembangkan di 2022 ini, yaitu mencakup New Experience through (X) Technology Airport 4.0, atau yang biasa dijuluki dengan NEXT Airport 4.0.
“Melalui NEXT Airport 4.0, kami memperkenalkan Airport Metaverse yang memperkuat penerapan DROID Model. Airport Metaverse merupakan bentuk adaptasi AP II di tengah perkembangan global,” tutur Awaluddin, dikutip Aviatren dari Medcom.id, Minggu (6/2/2022).
Metaverse bisa kembangkan 3 program AP II
Untuk tahap awal, Airport Metaverse sendiri bakal menunjang tiga program pengembangan AP II, salah satunya adalah Airport Metaverse Learning.
Dengan program tersebut, AP II bakal mengembangkan modul dan metode pelatihan untuk mendukung kegiatan operasional bandara yang mumpuni.
Lalu, program kedua adalah Tourism Activity Center. Dengan program ini, masyarakat luas dari berbagai lokasi dapat mengetahui dan mempelajari berbagai destinasi wisata, sekaligus berkomunikasi dengan para staf AP II secara virtual.
Kemudian program terakhir yang bakal mengandalkan Airport Metaverse adalah Augmented Airport Experience. Program ni memungkinkan pengunjung bandara bernavigasi menggunakan perangkat mereka masing-masing untuk mencapai atau menuju suatu titik di bandara.
“Teknologi ini membantu pengunjung bandara atau penumpang pesawat untuk dapat lebih tepat memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai kegiatan di bandara AP II,†pungkas Awaluddin.