AVIATREN.com – Kepala Pengelola Bandara Internasional Manchester, Karen Smart mengundurkan diri, pasca dikritik lantaran bandara yang ia kelola dilanda kekacauan selama beberapa hari belakangan.
Chief Executive Manchester Airport Group (MAG), Charlie Cornish mengatakan alasan Karen mengundurkan diri adalah karena ingin meniti karier baru di tempat lain. Posisi Karen lantas akan digantikan oleh manager transformasi bisnis bandara MAG, Ian Costigan.
Sebelum melepas jabatan yang ia pegang selama kurang lebih dua tahun, Karen dikabarkan telah membantu operasional bandara melewati ganasnya efek pandemi Covid-19, dan menyusun rencana pemulihan pasca pandemi belakangan ini.
“Saya tahu betul akan ada banyak tantangan di kemudian hari, dan saya yakin kami bisa melanjutkan rencana pemulihan yang telah disusun Karen, sekaligus bekerja sama dengan Ian untuk mendorong kemajuan operasional bandara,” ujar Charlie, dikutip Aviatren dari SimpleFlying, Sabtu (9/4/2022).
Manajemen bandara buruk
Konon, kepergian Karen sendiri dipicu oleh banyaknya kritik dan keluhan dari para petugas dan pengunjung Bandara Internasional Manchester, terutama atas buruknya manajemen bandara tersebut selama beberapa hari belakangan.
Walhasil, banyak karyawan yang mengundurkan diri dan pihak bandara pada akhirnya kewalahan karena kekurangan karyawan, dan tak bisa menghadapi trafik penumpang yang kini mulai meningkat pasca pandemi.
Hal ini kemudian memberikan efek domino terhadap pelayanan di bandara, di mana banyak penerbangan yang ditunda (delay), antrean mengular di berbagai penjuru bandara seperti di tempat check-in, penumpang telantar, hingga penanganan bagasi yang buruk.
Pihak MAG sendiri saat ini sudah meminta maaf kepada publik terkait pelayanan di bandaranya, dan mengatakan mereka sedang melakukan proses rekrutmen karyawan untuk mengatasi peningkatan trafik di Bandara Internasional Manchester.
“Manchester Airport meminta maaf kepada penumpang yang belakangan akhir pekan ini kecewa dengan pelayanan kami,” jelas MAG.
“Kami akan melakukan apa pun yang kami bisa untuk merekrut staf demi menangani peningkatan trafik,” imbuh MAG.
Penumpang di Inggris makin ramai
Selain Bandara Internasional Manchester, sejumlah bandara lainnya di Inggris juga mengalami hal serupa.
Bandara Internasional Heathrow, misalnya, kian ramai dan karyawan yang ada tidak bisa memenuhi standar pelayanan operasional bandara. Akibatnya, antrean mengular di mana-mana dan banyak penerbangan yang mengalami delay.
Solusi untuk memenuhi permintaan penumpang yang melonjak ini tentunya adalah merekrut karyawan baru.
Namun menurut serikat buruh setempat, hal itu tidak mudah dilakukan lantaran proses rekrutmen dan pelatihan yang memakan waktu.
“Selain itu, industri penerbangan juga tidak bisa begitu saja mempekerjakan karyawan baru. Sebab, mayoritas mereka tidak tertarik sama sekali dengan industri yang memiliki standar gaji rendah, terlebih dengan kondisi industri penerbangan saat ini yang cukup buruk,” jelas serikat buruh.