AVIATREN.com -Direktur Utama Grup Lion Air, Edward Sirait mengatakan bahwa Grup Lion Air akan menjadikan Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia sebagai hub penerbangan internasional Grup Lion Air. Bandara tersebut dipilih karena faktor posisinya yang berada di tengah-tengah jalur penerbangan yang dilintasi oleh maskapai-maskapai Grup Lion Air.
“Kalau di Australia itu terlalu ke selatan, letaknya kurang tepat, ‘combined market’ (gabungan sasaran pasar)-nya ke mana, untuk Soekarno-Hatta kita bisa apa, sudah padat begitu,” ujar Edward dikutip AVIATREN dari Merdeka.com, Rabu (30/8/2017).
Selain itu, Edward menilai bandara Kuala Lumpur memiliki kapasitas yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan Bandara Changi di Singapura. “Kapasitas terbuka, Singapura sudah padat, selain itu Kuala Lumpur sendiri masih bisa menampung,” katanya.
Kuala Lumpur International Airport (KLIA) menurut Edward saat ini masih memiliki potensi untuk dikembangkan, karena potensi lahan yang masih luas. Pergerakan pesawat di bandara KLIA juga masih rendah, sekitar 100 pesawat per jam dengan empat runway.
Edward menyebutkan saat ini pergerakan pesawat Grup Lion Air di Bandara Internasional Kuala Lumpur, yaitu sekitar 240 pesawat per hari, di mana Malindo Air memiliki 200 pergerakan dan Lion Air serta Batik Air sebanyak 40 pergerakan.