AVIATREN.com – Pesawat DHC-4A Turbo Caribou milik Pemkab Puncak, Papua, yang dioperasikan oleh perkumpulan penerbangan Alfa Indibesia hilang kontak dalam penerbangan dari Timika ke Ilaga pada Senin (31/10/2016) pagi.
Dikutip dari ANTARA, pesawat tinggal landas dari Bandara Timika pada pukul 22.57 UTC (07.57 WIT) dan diperkirakan tiba di Ilaga pada pukul 08.22 WIT.
Kontak terakhir dengan Bandara Ilaga pada pukul 08.23 WIT melaporkan, posisinya berada di Ilaga Pass dan koreksi waktu tiba menjadi pukul 08.27 WIT.
Pukul 08.30 WIT, Ilaga Radio mencoba mengontak awak pesawat, tetapi tidak ada respons.
Petugas Ilaga melalui radio mencoba meminta bantuan kepada awak pesawat yang melintas di area Ilaga, tetapi sampai pukul 09.20 WIT tidak ada informasi mengenai posisinya sehingga petugas Airnav Sentani menyatakan pesawat itu hilang.
Selanjutnya, pada pukul 08.22 WIT, petugas tower Timika menerima laporan dari pesawat Susi Air yang melintas bahwa sinyal ELT diduga dari pesawat Caribou diterima pada posisi 40 NM-45 NM atau posisi antara Ilaga Pass dengan Jila Pass pada pukul 09.31 WIT.
Menurut data penerbangan, ada empat awak dalam pesawat, sedangkan muatan yang dibawa berupa bahan bangunan seberat lebih kurang 3.130 kilogram.
Pesawat ini diterbangi oleh pilot Farhat Limi, First Officer (FO) R Fendi Ardianto, Engineer Steven, dan Flight Operation Officer (FOO) Andi Baringan.
Setelah upaya pencarian pada Senin (1/11/2016) tidak membuahkan hasil, pada Selasa (2/11/2016) pagi tim SAR menemukan reruntuhan pesawat yang dinyatakan hilang sehari sebelumnya.
Kepala SAR Timika Mahfud mengatakan, pesawat itu ditemukan sekitar pukul 06.30 WIT di ketinggian 12.000 kaki atau sekitar 3.650 meter di atas permukaan air laut.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan mengatakan, pesawat itu terlihat di wilayah Ilaga pada koordinat 4 derajat 6 menit 27 detik Lintang Selatan dan 137 derajat 38 menit 79 detik Bujur Timur.
Empat awak pesawat yang berada di dalamya, semua dinyatakan tewas.
Jenazah kru pesawat Caribou itu diangkut dengan helikopter Airfast dari Jila dan tiba di Bandara Mozes Kilangin Timika sekitar pukul 12.15 WIT.
Pesawat DHC-4A Turbo Caribou teregistrasi dengan kode PK-SWW, dengan tahun pembuatan 7 Desember 1971. Pemiliknya adalah Pemerintah Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, dioperasikan oleh perkumpulan penerbangan Alfa Indibesia, dan dipiloti oleh awak Trigana Air.