Flight Cancelled

AVIATREN.com – Sebanyak 433 penerbangan dibatalkan dari dan ke bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, Riau. Hal itu dikarenakan turunnya jumlah penumpang secara drastis, efek dari harga tiket pesawat yang dinilai mahal.

Menurut data yang diungkap oleh PT Angkasa Pura II, dari 433 penerbangan yang dibatalkan itu terdiri atas 212 penerbangan domestik menuju Pekanbaru dan 217 penerbangan domestik dari Pekanbaru. 

Jumlah tersebut di atas adalah data pembatalan penerbangan dari dan ke Pekanbaru untuk periode 1-21 Januari 2019. 

Selain penerbangan domestik, rute internasional juga kena imbasnya. Angkasa Pura II mencatat ada empat penerbangan dari dan ke Pekanbaru yang dibatalkan, dalam periode yang sama.

“Rata-rata 20 penerbangan per hari yang dibatalkan,” kata Executive General Manager Bandara SSK II Jaya Tahoma Sirait, dikutip AVIATREN dari Antara, Rabu (23/1/2019).

Lion Air paling banyak dibatalkan

Maskapai yang paling banyak dibatalkan penerbangannya adalah Lion Air Group, maskapai yang selama ini dikenal dengan biaya rendah. 

Sejak awal Januari, untuk maskapai Lion Air ada 138 penerbangan batal, Wings Air 69 penerbangan, Batik Air 38 penerbangan, dan Malindo Air satu penerbangan yang batal. 

Kemudian, maskapai Garuda Indonesia membatalkan 129 jadwal terbang, dan Citilink 56 penerbangan. Selanjutnya, ada maskapai luar negeri Scoot yang tercatat membatalkan dua jadwal penerbangannya. 

Penerbangan yang paling banyak dibatalkan terjadi di rute Pekanbaru-Jakarta, yakni sebanyak 245 penerbangan. Kemudian, ke Batam 94 penerbangan, Jambi sebanyak 31 penerbangan, Medan 21 penerbangan, Padang 14 penerbangan, termasuk rute tujuan Padang, Dumai dan Palembang masing-masing ada 8 penerbangan batal. 

Penerbangan internasional yang batal, antara lain dua penerbangan tujuan Singapura, Malaysia, dan Jeddah masing-masing satu penerbangan.

Kebijakan maskapai penerbangan nasional yang menaikkan tarif pesawat hingga batas atas, diakui Jaya akan membuat target AP II dalam pengembangan Bandara SSK II akan terganggu. 

Angkasa Pura II memproyeksikan ada pertambahan jumlah penumpang pesawat berkisar 4,3 juta – 4,4 juta orang. Namun, dengan kondisi sekarang ini, ia pesimistis target tersebut akan terwujud. 

“Jika harga tiket tidak turun, maka perkiraan kami jumlah penumpang hanya naik kisaran 3-4 persen,” tandasnya.