Ilustrasi ANA dan JAL (Photo by Kosaku Mimura)

AVIATREN.com – Dua maskapai besar Jepang, Japan Airlines (JAL) dan All Nippon Airlines (ANA) dikabarkan diusulkan untuk digabung menjadi satu.

Usul merger antara JAL dan ANA disampaikan oleh Heizo Takenaka, mantan menteri yang kini menjadi penasihat Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga.

Dilaporkan Bloomberg, Takenaka mengatakan, “ANA dan JAL seharusnya menjadi satu saat ini.” Saat ini dinilai menjadi waktu yang tepat untuk mengeksekusi rencana tersebut.

ANA dan JAL merupakan maskapai internasional dan domestik besar di Jepang, yang mengangkut hampir 100 juta penumpang secara total.

Meski demikian, keduanya seperti menjadi pesaing, dengan memiliki armada dan rute yang sama. Dengan menggabungkan keduanya, maka akan menjadi satu maskapai yang besar di Asia, berada di urutan lima teratas.

Meski baru sebatas wacana, dan belum diresmikan, namun isu merger antara JAL dan ANA menarik minat pemegang saham. Nilai saham ANA dan JAL menjadi terdongkrak di bursa saham Jepang.

Meski merger maskapai bisa mengurangi biaya, namun yang ditakutkan adalah monopoli, dimana kompetisi menjadi berkurang dan harga tiket pesawat juga bisa lebih mahal, terutama di rute domestik.

Apakah rencana merger ini akan diwujudkan atau tidak, kita tunggu saja. Yang pasti, kedua maskapai saat ini mengalami kerugian besar akibat penurunan penumpang akibat pandemi Covid-19.

Namun permintaan penerbangan domestik Jepang dilaporkan mulai bangkit lagi. Jika vaksin Covid-19 nantinya benar-benar telah disebar, maka perjalanan internasional kemungkinan juga akan tumbuh.