AVIATREN.com – Maskapai Singapore Airlines mempreteli dua pesawat yang tidak mereka pakai lagi dalam beberapa waktu ke depan, termasuk dua unit pesawat Airbus A380 (9V-SKG dan 9V-SKH).
Nantinya, elemen dan komponen pesawat yang sudah “dicincang” tersebut bakal digunakan sebagai suku cadang untuk pesawat Airbus A380 milik Singapore Airlines lainnya, meski semuanya kini belum beroperasi.
Adapun komponen yang bisa dipakai kembali sebagai suku cadang mencakup mesin pesawat, peralatan atau roda untuk mendarat, komponen kabin kokpit, kursi, dan lain sebagainya.
Terkait dua pesawat Airbus A380 yang bakal dipreteli ini, pesawat dengan registrasi 9V-SKG dan 9V-SKH sendiri disebut-sebut sebagai pesawat A380 tertua Airbus di armada Singapore Airlines, dan kini memiliki umur sekitar 13 tahun.
Pesawat 9V-SKG memiliki nomor serial 019 dan terbang perdana pada 7 November 2008. Sejak itu, pesawat ini telah terbang 51.391 jam dalam 6.540 penerbangan, dengan valuasi pasar mencapai 34,38 juta dolar AS (sekitar Rp 488 miliar).
Sementara itu, pesawat 9V-SKH memiliki nomor serial 021 dan terbang perdana pada 10 Desember 2008. Sejak itu, pesawat tersebut sudah terbang sekitar 50.284 jam dalam 6.368 penerbangan, dengan valuasi pasar yang identik dengan 9V-SKG.
Konon, butuh sekitar dua bulan bagi Singapore Airlines untuk menjadikan komponen Airbus A380 yang dipreteli tadi sebagai suku cadang untuk proses recycling/upcycling pesawat, yang nantinya bakal disimpan di Changi Exhibition Centre yang dekat dengan bandara Changi, Singapura.
Selain dua pesawat Airbus A380, Singapore Airlines juga disebut berencana untuk mempreteli satu unit pesawat Boeing 777-200ER (9V-SQJ).
Pesawat tersebut terbang perdana pada 30 Mei 2002. Selama lebih dari 19 tahun mengudara, pesawat ini telah menempuh perjalanan 61,688 jam dalam 15.796 penerbangan, dengan valuasi pasar 8,71 juta dolar AS (sekitar Rp 123 miliar).