Boeing tak lagi memiliki backlog B747 pada 2022, dan berencana untuk mengurangi jumlah produksi pesawat kargo bermesin empat itu pada 2022.
B747 Garuda Indonesia.

AVIATREN.com – Setelah puluhan tahun mengudara, era pesawat ikonik besutan Boeing yang memiliki julukan “Queen of the Skies”, yaitu 747 disebut bakal berakhir sebentar lagi.

Pasalnya, empat pesawat 747-8 terakhir bikinan Boeing, yang dipesan oleh maskapai kargo Atlas Air pada Januari lalu, dipastikan bakal dikirimkan pada periode Mei – Oktober 2022 mendatang. Setelah itu, Boeing tidak memiliki daftar backlog (pesanan yang belum dirakit) lagi.

“Ini adalah empat pesawat 747 terakhir yang bakal diproduksi Boeing dan kami bangga keempat pesawat tersebut untuk Atlas Air,” kata CEO Atlas Air, John Dietrich dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir Bloomberg dan dikutip Aviatren, Kamis (4/11/2021).

Meski demikian, Boeing belum mengumumkan apa pun terkait kabar penyetopan produksi Boeing 747 pada 2022 ini.

Yang jelas, pembuat pesawat tersebut memastikan bahwa pihaknya berencana untuk mengurangi jumlah produksi pesawat kargo bermesin empat pada 2022 mendatang, di mana 747 sendiri termasuk dalam kategori tersebut.

Terlepas dari itu, pengiriman terakhir sebuah pesawat biasanya mengindikasikan bahwa produsen pesawat itu bakal mengakhiri lini produksi pesawat yang bakal dikirimkan tersebut.

Apabila benar, maka ini merupakan akhir dari era 747 yang terbang pertama sekitar 52 tahun lalu, tepatnya sejak 1969.

Kala itu, pesawat ini membantu mempopulerkan perjalanan via jalur udara, dan disebut sebagai Queen of the Skies karena desain pundukannya yang unik.

B747 sendiri saat ini masih dipertahankan sebagai pesawat kargo. Namun tren ke depan, Airbus dan Boeing akan mengembangkan pesawat kargo yang berbasis B777 dan A330 dengan dua mesin.

Content Writer

View all posts