AVIATREN.com – Varian terbaru virus Covid-19, Omicron membuat ribuan jadwal penerbangan dari sejumlah maskapai di seluruh penjuru dunia mengalami pembatalan.
Berdasarkan laporan Al Jazeera, ada sekitar 6.000 penerbangan di seluruh dunia yang mengalami pembatalan sepanjang akhir pekan lalu, yang juga bertepatan dengan momen liburan Hari Raya Natal 2021.
Mayoritas pembatalan jadwal penerbangan tersebut terjadi pada tanggal 24 dan 25 Desember 2021. Secara berurutan, ada 2.800 dan 2.200 penerbangan yang dibatalkan dalam dua hari tersebut.
Menurut Al Jazeera, pembatalan ini diakibatkan oleh banyaknya maskapai penerbangan yang kekurangan karyawan untuk melayani para penumpang.
Adapun kekurangan staf ini disebabkan oleh sejumlah awak kabin, seperti pilot, pramugari, dan karyawan lainnya yang jatuh sakit dan harus dikarantina karena terkena Covid-19.
Beberapa maskapai yang terdampak mencakup Lufthansa, Delta, United Airlines, JetBlue, Alaska Airlines, dan masih banyak lagi.
Sejumlah maskapai ini disebut tengah berupaya untuk mempekerjakan kembali karyawan yang dirumahkan. Namun, hal ini terhalang oleh kasus varian Omicron yang tengah merajalela, setidaknya begitu menurut maskapai United Airlines.
“Kasus Omicron yang melonjak secara nasional pekan ini memiliki dampak langsung terhadap kru penerbangan kami dan pihak-pihak terkait yang menjalankan operasi kami,” kata United Airlines, dikutip Aviatren dari AlJazeera.com, Selasa (28/12/2021).
“Walhasil, kami dengan sangat berat hati harus membatalkan sejumlah penerbangan dan menginformasikan penumpang sebelum mereka datang ke bandara,” imbuh United Airlines.
Menurut laporan Al Jazeera, pembatalan ini membuat banyak penumpang kesal. Sebab, beberapa yang mengalami pembatalan sudah membeli tiket dari jauh-jauh hari.
Bahkan, tak sedikit penumpang yang emosi karena mereka sudah sampai di bandara sebelum tiket perjalanannya dibatalkan sepihak.
Selain itu, tak sedikit pula orang yang sudah berencana merayakan Natal tahun ini dengan meriah, lantaran pada Natal 2020 lalu mereka sudah mengurungkan niatnya untuk bepergian dan berkumpul bersama sanak keluarga karena Covid-19.