Skema pembiayaan ini bakal menjadi solusi pendanaan pesanan pesawat, serta membuka peluang investasi pada program pengembangan N219.
Ilustrasi pesawat Lion Air

AVIATREN.com – Pemerintah mulai membuka perjalanan untuk ibadah umrah pada 8 Januari 2022 lalu. Di hari yang sama, maskapai Lion Air langsung membuka dan menjalankan penerbangan langsung (direct flight) perdananya dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta ke Bandara Internasional Pangeram Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah. 

Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan direct flight ke Madinah, serta Jeddah ini dilakukan setelah pihaknya memenuhi semua kualifikasi dan persyaratan dari Kementerian Perhubungan dan otoritas penerbangan sipil Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA), termasuk audit keselamatan dan keamanan.

“Persyaratan kesehatan telah dipenuhi, semua awak pesawat sudah menjalani pengecekan kesehatan berkala dan termonitor, sudah divaksin dosis lengkap dengan vaksin yang diterima otoritas kesehatan Arab Saudi, uji kesehatan Covid-19 (hasil negatif RT-PCR), uji kesehatan jantung, tekanan darah dan lainnya,” kata Danang, dikutip Aviatren dari Detik.com, Selasa (11/1/2022). 

Pada penerbangan perdana sendiri, tercatat ada 414 orang telah memenuhi persyaratan sebagaimana ketentuan yang berlaku, sebelum mereka melakukan penerbangan. Adapun pemberangkaan dan pemulangan jamaah umroh ini bakal dilakukan satu pintu melalui Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.

“Pembukaan pasar umrah kembali merupakan peluang dan ekspansi bisnis Lion Air sekaligus menciptakan pemerataan konektivitas rute Internasional dari Indonesia,” jelas Danang.

Bakal pakai Airbus A330-300 dan A330-900NEO

A330neo Thai Lion Air

Danang melanjutkan, penerbangan umroh secara non-stop dari Indonesia ke Arab Saudi ini bakal mengandalkan 12 pesawat dari dua jenis armada Lion Air, yaitu pesawat Airbus A330-300 dan armada terbaru A330-900NEO.

Menurut Danang, A330-900NEO sendiri merupakan pesawat berbadan lebar (widebody) pertama di Asia Pasifik yang dioperasikan oleh Lion Air.

“Lion Air mempersiapkan dan mengoperasikan 12 armada yaitu Airbus 330-300 (440 kursi) dan Airbus 330-900NEO (436 kursi). Rata-rata pesawat berusia muda. Seluruh pesawat telah menjalani perawatan intensif, dalam kondisi terbaik dan layak terbang,” imbuh Danang. 

Demi keselamatan dan kenyamanan penumpang, Danang mengeklaim tiap armada tersebut sudah dilengkapi dengan fitur kebersihan yang mumpuni.

Untuk kebersihan udara di dalam kabin, misalnya, tiap armada dilengkapi high efficiency particulate air (HEPA) filter atau penyaringan partikel yang disebut kuat. HEPA filter ini membantu menjaga kebersihan udara di kabin dan menyaring lebih dari 99,9 persen jenis virus, kuman, serangga dan bakteri. 

Selain itu, udara di dalam kabin pesawat diperbarui setiap 2-3 menit, sehingga lebih segar. Lalu, siklus udara dari toilet (lavatory) dan dapur (galley) juga langsung dialirkan ke luar pesawat. 

Di samping itu, pihak Lion Air juga turut meningkatkan kegiatan kebersihan dan sterilisasi pesawat udara Lion Air Group secara berkala dengan metode Aircraft Exterior and Interior Cleaning (AEIC) yang djalankan di pusat perawatan pesawat Batam Aero Technic (BAT), dan di berbagai basis bandar udara (base station) dimana pesawat Lion Air Group berada.

Content Writer

View all posts