Ilustrasi Wings Air

AVIATREN.com – Sejak pertama kali dioperasikan pada Juni 2021 lalu, Citilink menjadi maskapai satu-satunya yang melayani penerbangan dari Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman, Purbalingga, Jawa Tengah.

Namun karena demand yang rendah, Citilink tampaknya belum membuka layanan penerbangan dari Bandara JB Soedirman. Pihak pengelola bandara dikabarkan telah melakukan pendekatan kepada maskapai lainnya, yaitu Wings Air.

Hal ini disampaikan oleh Executive General Manager Bandara JB Soedirman, Catur Sudarmono. Menutur Catur, pendekatan ini dilakukan untuk mencari mitra maskapai lain, serta memicu Citilink membuka operasionalnya kembali di bandara yang ia kelola tersebut.

“Citilink belum ada pemberitahuan soal operasi kembali. Saat ini kami juga sudah sounding dengan Wings Air supaya ada partner maskapai lain, sehingga Citilink juga bisa ikut menggeliat kembali,” ujar Catur, dikutip Aviatren dari Bisnis.com, Selasa (18/1/2022).

Catur menjelaskan, layanan Citilink yang belum buka sendiri disebabkan oleh sepinya penumpang. Selain itu, beberapa pesawat Citilink juga dikatakan sedang berada dalam proses perbaikan (maintenance), sehingga belum bisa beroperasi dengan normal.

Solusi genjot operasional bandara

Sebagai solusi, Catur mengatakan pihaknya telah mewacanakan hal lain untuk operasional bandara, yaitu menggenjot layanan kargo untuk mengakomodir jumlah penumpang yang mengalami penurunan drastis.

Kemudian, ia juga berencana untuk merancang edukasi wisata yang dilakukan dengan menyewakan berbagai ruang kosong di Bandara JB Soedirman, serta menggandeng berbagai agen perjalanan.

Adapun agen perjalanan ini nantinya bisa bekerja sama dengan pengelola bandara, begitu juga maskapai, untuk mengemas paket wisata yang dapat menarik penumpang untuk datang ke Purbalingga.

“Jadi nanti ini bekerja sama dengan airlines membuat wisata yang dikemas dan dijual. Kalau buat yang di luar daerah bisa, nanti ada charter pesawat,” jelas Catur.

Terkait layanan kargo seperti yang disebutkan di atas, Catur juga mengatakan pihaknya telah mendapatkan instruksi untuk menggerakkan pendapatan di luar bisnis penerbangan komersil (non-aero) yang dapat memberi keuntungan bagi pergerakan kargo.

Citra menambahkan, PT Angkasa Pura II (AP II) sendiri saat ini sedang mengomunikasikan kepada para maskapai untuk bisa mengangkut kargo sebagai alternatif jumlah penumpang.

Namun, upaya AP II untuk mengerek pendapatan non-aero di bandara JB Soedirman ini juga masih menunggu persetujuan dari Kementerian Keuangan untuk perjanjian kerja sama.

“Kami juga bersinergi dengan pemda di RAPBD agar perjalanan dinas juga memanfaatkan angkutan udara, (yang bisa menjadi) salah satu program untuk meramaikan kembali ekonomi lewat udara,” pungkas Citra. 

Content Writer

View all posts