AVIATREN.com – Invasi Rusia ke Ukraina yang bermula sejak Kamis (24/2/2022) turut berdampak ke sejumlah sektor dan industri di Rusia, termasuk industri penerbangan.
Kini, produsen pesawat Boeing dan Airbus bahkan kompak menangguhkan pengiriman suku cadang pesawat ke Rusia.
Selain itu, mereka juga mengatakan pihaknya tengah menyetop dukungan teknis dan perbaikan pesawat dari berbagai maskapai asal Rusia, sebagai bentuk sanksi dari invasi Rusia ke Ukraina.
Menurut lembaga konsultan IBA, Rusia menyumbang 6 persen jumlah pesawat di dunia di 2021.
Secara keseluruhan, berdasarkan data Circum Fleets, maskapai-maskapai asal Rusia sendiri memiliki sekitar 332 unit pesawat Boeing dan 304 unit pesawat Airbus, sekitar duapertiga dari jumlah pesawat yang ada di Rusia
Belum diketahui sampai kapan sanksi ini akan diterapkan Boeing dan Airbus.
Yang jelas, maskapai asal Rusia yang memiliki pesawat yang rusak dan ingin mengoperasikannya dengan normal tentunya akan mendapatkan kesulitan dalam proses perbaikan pesawat.
Salah satu efeknya adalah mereka harus mendapatkan suku cadang pesawat dari pesawat lain. Suku cadang ini, menurut sejumlah analis, mungkin bisa berasal dari pesawat yang tengah diparkirkan di garasi dan tidak beroperasi.
Adapun kebutuhan akan suku cadang dan perbaikan pesawat ini akan sangat bergantung pada berapa jumlah pesawat yang dimiliki sebuah maskapai penerbangan, begitu juga berapa jumlah suku cadang yang mereka miliki di gudang.