AVIATREN.com – Sejumlah perusahaan asal Amerika Serikat (AS), termasuk Boeing, berbondong-bondong memberikan sanksi ekonomi terhadap Rusia, akibat invasi yang dilakukan negara tersebut ke Ukraina.
Sebelum menyetop bisnisnya dengan Rusia, Boeing sendiri memiliki sebuah kontrak dengan perusahaan asal Rusia, yaitu VSMPO-AVISMA, untuk mengimpor logam yang berguna untuk produksi pesawat, yaitu titanium.
Dengan putusnya kontrak tersebut akibat efek dari sanksi AS tadi, Boeing mengatakan bahwa pihaknya tak khawatir kekurangan titanium lantaran sudah memiliki stok yang cukup.
“Boeing memiliki persediaan titanium yang cukup banyak, sebagai efek dari inisiatif kami beberapa tahun yang lalu untuk membedakan beragam bahan yang kami dapat dari aneka perusahaan global,” tulis Boeing, dikutip AVIATREN dari SimpleFlying, Rabu (9/3/2022)
“Saat ini, kami telah menyetop pembelian titanium dari Rusia dan persediaan titanium kami dipastikan akan cukup untuk produksi pesawat dalam jangka panjang,” imbuh Boeing.
Chief Executive VSMPO-AVISMA, Dmitry Osipov turut menanggapi sejumlah perusahaan, termasuk Boeing, yang mundur dari kontrak pembelian titanium.
Menurut dia, pihaknya saat ini akan menggodok strategi baru untuk melancarkan bisnisnya di sejumlah pasar yang membutuhkan titanium.
“Kami sangat menyesal bahwa kontrak kami dengan sejumlah mitra jangka panjang kami disetop. Saat ini, kami mengarahkan kebijakan penjualan kami ke pasar lainnya,” tutur Dmitry.
Pemasok titanium terbesar
Sebagai informasi, VSMPO-AVISMA digadang-gadang merupakan pemasok titanium terbesar di dunia, dan memiliki sejumlah kerja sama dengan beberapa produsen pesawat global, termasuk Airbus dan Boeing.
Titanium sendiri konon diperlukan pesawat sebagai material dasar atau bahan komoditas yang bisa memberikan tingkat kekokohan ekstra pada sejumlah komponen pesawat, seperti mesin, landing gear, dan lain sebagainya, namun tetap membuat komponen tersebut ringan.
Selain itu, titanium juga diklaim kuat menahan temperatur tinggi dan bisa tahan terhadap efek karatan dalam jangka panjang.