TransNusa menanti proses sertifikasi AOC rampung, sekaligus menunggu dua pesawat A320 lainnya yang bakal digunakan pada Juli 2022.
Trans Nusa A320

AVIATREN.com – Maskapai asal Indonesia, TransNusa bakal membuka layanan komersilnya pada Juli 2022 mendatang. Hal ini disampaikan Managing Director TransNusa, Bayu Sutanto kepada Smart Aviation Asia Pacific.

Menurut Bayu, pihaknya saat ini tengah menanti proses sertifikasi operator penerbangan (AOC) rampung, sekaligus menunggu dua pesawat Airbus A320 lainnya yang bakal digunakan untuk operasional TransNusa pada Juli 2022 mendatang.

“Pesawat A320 kedua dijadwalkan tiba di Jakarta pada 17 Mei, sedangkan A320 ketiga diperkirakan tiba pada 24 Mei mendatang,” ujar Bayu, dikutip Aviatren dari SmartAviationAsiaPacific, Kamis (5/5/2022).

“Sementara itu, sertifikat AOC kami mungkin akan kami dapatkan sekitar awal Juni, lalu sebulan kemudian, atau sekitar Juli, kami akan meluncurkan layanan penerbangan komersil, karena layanan tersebut butuh persiapan sekitar satu bulan,” imbuh Bayu.

Sebelumnya, pesawat pertama A320 TransNusa sendiri disebut telah diterima sekitar Desember 2021 lalu.

Kala itu, TransNusa mengonfirmasi bahwa mereka bakal mengoperasikan tiga rute domestik untuk operasional penerbangan komersil perdananya, yaitu Jakarta-Denpasar, Denpasar-Yogyakarta, dan Jakarta-Yogyakarta.

Selain Airbus A320, TransNusa juga dikabarkan bakal menggunakan pesawat ARJ21 bikinan Commercial Aircraft Corporation of China (Comac). Hal ini mencuat berkat beredarnya foto livery TransNusa yang menghiasi pesawat tipe tersebut.

Bayu menolak untuk memberikan komentar terkait kehadiran pesawat tersebut di dalam armadanya. Namun, apabila benar, TransNusa bisa menjadi maskapai penerbangan pertama yang menggunakan ARJ21 untuk penerbangan komersil.

Seperti diketahui, TransNusa sendiri awalnya merupakan maskapai yang melayani penerbangan charter ke sejumlah pelosok Indonesia menggunakan pesawat ATR 72.

Meski demikian, maskapai itu menyetop layanan penerbangan tersebut pada September 2020 karena pandemi Covid-19, dan kini beralih ke penerbangan komersil bertarif rendah dengan alasan permintaan dan dinamika pasar.

Content Writer

View all posts