AVIATREN.com – Maskapai low-cost carrier (LCC) baru asal Australia, Bonza berencana untuk membuka penerbangannya pada 2022 mendatang menggunakan tiga unit pesawat Boeing 737 MAX.
Hal itu disampaikan CEO Bonza, Tim Jordan dalam sebuah acara beberapa waktu lalu.
Dengan sedikit pesawat, mantan petinggi maskapai Virgin Blue, Cebu Pacific, dan FlyArystan ini mengatakan bahwa pihaknya sebenarnya tak ingin berkompetisi dengan maskapai penerbangan domestik lainnya, seperti raksasa Qantas Group.
Namun, dia ingin mengambil rute perjalanan yang tidak dilayani oleh maskapai penerbangan di sana, seperti destinasi liburan dan lain sebagainya.
Saat ini, Jordan mengatakan bahwa pihaknya sedang bernegosiasi dengan sekitar 40 bandara di sekitar Australia untuk operasional penerbangannya.
Meski demikian, jumlah negosiasi tersebut kemungkinan bakal berkurang, lantaran sekitar 25 persen dari biaya operasional maskapai nantinya merupakan biaya bandara, terlebih jumlah pesawat Bonza cuma ada sedikit.
Jordan sendiri belum mengumbar kapan Bonza bakal resmi mengudara dan melayani penumpang Australia.
Selain itu rute penerbangan dan jenis pesawat yang bakal digunakan juga belum bisa dipastikan karena masih berupa rencana.
Yang jelas, visi dan misi Jordan, berikut kemampuannya untuk mengelola Bonza, termasuk koneksinya dengan perusahaan investasi 777 Partners, perusahaan lessor dari Bonza, menjadikan maskapai penerbangan anyar ini patut ditakuti oleh LCC lain.
