AVIATREN.com – Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani sebuah peraturan baru yang memungkinkan pesawat-pesawat milik perusahaan asing yang berada di dalam negaranya, dipakai maskapai-maskapai dalam negeri untuk penerbangan domestik.
Peraturan tersebut diterbitkan setelah industri penerbangan Rusia dilumpuhkan oleh berbagai negara di dunia, sebagai bentuk dari sanksi internasional yang diberikan atas invasi mereka ke Ukraina yang telah berlangsung selama beberapa minggu belakangan.
Dengan peraturan baru ini, otoritas penerbangan di Rusia nantinya bakal menerbitkan sertifikat kelaikan udara (airworthiness cerfificate) secara mandiri untuk pesawat-pesawat asing yang berada di Rusia, sehingga bisa terdaftar dan layak terbang secara domestik.
Di Rusia sendiri, berdasarkan data Jefferies, ada sekitar 728 unit pesawat buatan asing yang beroperasi di sana, di mana 515 unit di antaranya merupakan pesawat sewaan dari perusahaan lessor yang juga berbasis di luar Rusia.
Perusahan-perusahaan lessor itu pun diberikan waktu hingga 28 Maret 2022 untuk menarik pesawat-pesawat mereka, yang konon bernilai hingga 10 miliar dolar AS (sekitar Rp 143 triliun), dari Rusia, sebagaimana dirangkum Aviatren dari CNBC, Rabu (16/3/2022).
Jika tidak, maka, seperti disebutkan di atas, maskapai asal Rusia kemungkinan bakal memakai pesawat-pesawat tersebut untuk melayani sejumlah penerbangan domestik di sana.
Banyak pesawat yang harus diperbaiki
Meski demikian, hal itu tampaknya tidak akan mudah dilakukan. Sebab, pesawat-pesawat milik asing tersebut konon banyak yang harus menjalani proses perbaikan agar bisa beroperasi dan terbang dengan normal.
Hal ini lantas dipersulit dengan dua produsen pesawat terbesar di dunia, Airbus dan Boeing yang sebelumnya kompak menghentikan pasokan komponen dan suku cadang pesawat, begitu juga layanan perbaikan pesawat ke maskapai-maskapai asal Rusia.
Dengan begitu, maskapai-maskapai asal Rusia kemungkinan bakal melakukan kanibalisasi pada sejumlah pesawat, supaya suku cadangnya bisa dipakai di pesawat lainnya agar bisa terbang dengan lancar.
Terkait operasional pesawat sendiri, maskapai-maskapai besar asal Rusia, seperti Aeroflot hingga S7 Airlines, saat ini dikabarkan hanya mengoperasikan rute-rute domestik saja.
Hal ini dilakukan pasca maskapai-maskapai tersebut menutup seluruh rute internasional untuk menghindari penyitaan pesawat atas sanksi internasional di sektor penerbangan yang diberikan sejumlah negara di dunia kepada Rusia.