CRJ1000 NG Garuda Indonesia

AVIATREN.com – Garuda Indonesia dikabarkan berencana menjual seluruh armada Bombardier CRJ1000-nya. Maskapai pelat merah itu dikatakan sedang aktif mencari pembeli pesawat buatan Kanada itu.

Jurnalis Leithen Francis dari SmartAviation yang pertama menulis berita ini, mengatakan bahwa eksekutif senior Garuda Indonesia, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan sedang berbicara dengan maskapai-maskapai AS, menjajaki apakah ada yang berminat membeli CRJ1000.

Menurut eksekutif tersebut, pesawat Bombardier CRJ1000 itu tidak sesuai untuk pasar Asia Tenggara, dan lebih cocok untuk pasar Amerika Utara.

Dikutip AVIATREN, Sabtu (30/11/2019), Garuda Indonesia disebut kecewa dengan tipe pesawat ini, karena tidak ada dukungan yang mencukupi di wilayah Asia Tenggara.

Selain itu, performa pesawat CRJ1000 yang butuh runway 2.000 m membuat strategi Garuda Indonesia berekspansi ke Indonesia timur tertahan, sebab tidak banyak runway yang memadai.

Di sisi lain, pesawat ATR dengan kapasitas serupa, bisa masuk ke bandara-bandara dengan panjang runway di bawah 2.000 meter.

Untuk diketahui, Garuda Indonesia saat ini meiliki 18 pesawat CRJ1000. Pesawat pertama dikirim pada 2012 lalu untuk membuka hub-hub kecil di wilayah Timur Indonesia.

Pada Februari 2012, Garuda memesan enam pesawat CRJ1000 dan pada Juni tahun yang sama, mengumumkan menyewa 12 pesawat lagi dari Nordic Aviation Capital.

Saat pertama kali CRJ1000 beroperasi, Garuda Indonesia merekrut pilot dari Spanyol, karena pada saat itu belum ada pilot di Asia yang memiliki type rating CRJ1000.