Helikopter Kobe Bryant
Helikopter Kobe Bryant

AVIATREN.com – Penyelidik kecelakaan helikopter yang ditumpangi Kobe Bryant mengungkap bahwa helikopter Sikorsky S-76B tersebut tidak memiliki sistem terrain avoidance and warning system (TAWS).

Padahal, helikopter tersebut terbang di tengah cuaca berkabut dan melintasi daerah perbukitan di hari nahas pada Minggu (26/1/2020).

Dalam konferensi pers yang digelar oleh KNKT AS (NTSB) pada Selasa (28/1/2020), mereka mengatakan bahwa tidak ada terrain warning system yang bisa memberitahu pilot kalau ada bukit di sekitar jalur penerbangan helikopter.

Dikutip AVIATREN dari Business Insider, Sabtu (1/2/2020), helikopter Sikorsky S-76B yang ditumpangi Kobe Bryant dan delapan orang lainnnya itu gagal menghindari puncak bukit, sekitar 20-30 kaki (kurang lebih 9 meter).

Cuaca saat penerbangan juga dilaporkan berkabut, dengan jarak pandang disebut hanya sekitar 2,5 mil (4 km), menurut pilot helikopter kepolisian Los Angeles (LAPD) saat tiba di lokasi kecelakaan.

Meski berkabut, helikopter Kobe Bryant telah mendapatkan izin khusus (Special Visual Flight Rules) terbang di tengah cuaca tersebut. Izin itu dibutuhkan karena helikopter terbang dalam kondisi cuaca lebih parah dari standar pada umumnya.

Helikopter tersebut terbang ke utara dari wilayah Orange County, California, setelah takeoff dan berputar-putar di dekat area Burbank, menunggu izin untuk tetap melanjutkan penerbangan.

Dengan izin khusus tersebut, helikopter beregistrasi N72EX itu boleh menembus wilayah udara Burbank yang cuacanya dalam kondisi berkabut, terlebih di wilayah pegunungan Calabasas, di mana helikopter ditemukan jatuh.

Dilansir The Straits Times, izin khusus yang diberikan ATC memang mengizinkan helikopter terbang wilayah udara Burbank dan Van Nuys, namun dilarang lanjut ke wilayah Calabasas.

Sebelum hilang kontak, pilot helikopter memang telah meminta “flight following” ke ATC, ini membuat ATC bisa terus melacak keberadaan helikopter, dan melakukan kontak radio secara reguler.

ATC terdengar mengatakan bahwa helikopter tebang kelewat rendah untuk mendapatkan flight following dari mereka, misal tidak nampak di layar radar atau suara radio tidak terdengar.

Rekaman percakapan antara ATC dan pilot helikopter yang mengangkut Kobe Bryant dan delapan orang lainnya itu bisa disimak di video berikut ini.