AVIATREN.com – Airbus memanfaatkan ajang Dubai Airshow 2021 pekan lalu untuk menyampaikan tren industri penerbangan dalam beberapa tahun ke depan.
Dalam acara tersebut, mereka memprediksi industri penerbangan membutuhkan setidaknya 39.000 unit pesawat penumpang dan kargo hingga 2040 mendatang.
Bukan dipicu oleh penambahan armada, produsen pesawat yang berbasis di kota Toulouse, Perancis ini mengatakan kebutuhan pesawat ini didorong oleh banyaknya maskapai yang berlomba-lomba memperbarui armada mereka dengan pesawat baru.
Pesawat baru yang dimaksud merupakan pesawat yang tergolong lebih efisien dari generasi sebelumnya, serta lebih hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.
“Seiring pertumbuhan ekonomi dan transportasi udara, kami melihat permintaan pesawat semakin didorong oleh penggantian daripada pertumbuhan. Motivasi untuk melakukan penggantian pesawat adalah dekarbonisasi,” kata Chief Commercial Officer Airbus, Christian Scherer dalam sebuah pernyataan.
“Dunia saat ini membutuhkan pesawat yang lebih ramah lingkungan, dan hal itu bisa diwujudkan dalam waktu dekat dengan menggunakan beragam pesawat modern,” imbuh Scherer.
Kebutuhan 39.000 pesawat tadi sendiri, menurut Airbus, terdiri dari 29.700 unit pesawat kecil macam seri A220 dan A320, 5.300 unit pesawat sedang macam A321XLR dan A330neo, dan 4.000 unit pesawat besar seperti A350.
Permintaan di berbagai segmen meningkat
Selain pesawat, Airbus juga menaksir bahwa permintaan di segmen komersil, atau jumlah penumpang di industri penerbangan, bakal meningkat 3,9 persen per tahun.
Hal itu didorong dengan peningkatan nilai produk domestik bruto (PDB) dan masyarakat kelas menengah yang terpacu untuk bepergian menggunakan jalur udara.
Pasar kargo secara umum juga diprediksi bakal ikutan meningkat 2,7 persen per tahun, didorong oleh tingginya kebutuhan di ranah e-commerce. Sementara itu, pasar kargo ekspres juga bakal meningkat sebanyak 4,7 persen per tahun.
Peningkatan ini, lanjut Airbus, juga disebut bakal dibarengi dengan kebutuhan 2.440 unit pesawat kargo selama 20 tahun ke depan, di mana 880 unit di antaranya merupakan pesawat baru.
Pasar layanan perbaikan dan layanan purna jual pesawat komersil sendiri, menurut Airbus, bakal terus meningkat hingga mencapai angka valuasi pasar 4,8 triliun dolar AS (sekitar Rp 68.490 triliun) dalam 20 tahun ke depan.
Pertumbuhan itu juga bakal dibarengi dengan meningkatnya kebutuhan sumber daya manusia, di mana Airbus memprediksi industri penerbangan membutuhkan setidaknya 550.000 pilot baru dan 710.000 teknisi yang berpengalaman dalam 20 tahun ke depan.