AVIATREN.com – Ditemukan retakan di sejumlah pesawat Airbus A380 produksi awal. Penemuan retakan di sayap A380 itu membuat regulator penerbangan Eropa, EASA mengeluarkan perintah pengecekan untuk semua A380.
Pada 5 Juli lalu, EASA mengeluarkan perintah kepada maskapai-maskapai operator Airbus A380, untuk menginspeksi sayap A380, setelah ditemukan retakan di outer rear spars (ORS).
“Kami mengonfirmasi telah ditemukan retakan kecil din outer rear wing di pesawat A380 produksi awal. Kami telah mengidentifikasi masalah tersebut dan membuat rencana inspeksi dan perbaikan,” jelas juru bicara Airbus.
Retakan ini ditemukan setelah A380 melampaui usia 10 tahun pengabdian. Terdapat setidaknya 25 pesawat A380 produksi awal yang ditemukan retakan pada sayapnya ini. Sebanyak 25 pesawat ini bukan 0-25 pesawat awal, namun 25 pesawat setelah enam prototipe.
Lebih spesifik lagi, dikutip AVIATREN dari Simple Flying, Kamis (11/7/2019), adalah pesawat dengan serial number 0006 hingga 0038.
Lantas, maskapai mana saja yang kena imbasnya? Menurut data Aviation Week, Emirates menjadi maskapai terbanyak yang memiliki masalah ini, yaitu 9 pesawat di armadanya. Kemudian diikuti oleh Qantas dengan 6 pesawat.
Singapore Airlines memiliki empat pesawat, dua di antaranya sudah dipensiunkan. Sisanya adalah dua A380 milik Air France, satu A380 milik Lufthansa, dan sisanya milik maskapai HiFly.
Masalah retakan ini bukan yang pertama kalinya dialami Airbus A380. Pada 2012 lalu, Airbus juga harus mengeluarkan biaya perbaikan yang mahal setelah ditemukan retakan di bagian sayapnya.